Jumat, 24 Mei 2019

Critical Jurnal Review 2 Psikologi Pendidikan


           

(Tugas Report)
Review Jurnal PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Hubungan Antara Kesiapan Mental Dengan Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Biologi
Disusun Sebagai Salah Satu Tugas Mandiri Yang Diwajibkan
Dalam Mengikuti Perkuliahan PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Oleh,
TANTRI RADA
0310181016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
TAHUN 2019

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dalam mencapai tujuan pendidikan atau pembelajaran harus memperhatikan prinsip-prinsip dalam pembelajaran, yang salah satunya tujuan pembelajaran akan dapat tercapai apabila sipelajar memiliki motivasi belajar yang tinggi.
Kemauan belajar pada anak tidak dapat tumbuh begitu saja, akan tetapi selalu diberi rangsangan yang mengakibatkan anak tersebut mau melakukannya. Untuk hal  tersebut seharusnya adanya motivasi bagi anak. Motivasi sendiri merupakan proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Bila kita memiliki pengetahuan yang cukup, keterampilan yang memadai, serta kemampuan mengenal diri secara baik, maka kita dapat menentukan sendiri apa yang harus dilakukan. Motivasi pada diri kita akan menjadi bagian dari kehidupan kita untuk melakukan, mengembangkan serta mengendalikan diri mau kemana kita akhirnya. (Mardianto, 2018: 186).
Dalam interaksi sosial juga diperlukan toleransi antar sesama agar tidak terjadi hal yang merugikan atau menyakitkan pihak lain. Untuk itu perlu adanyapenyesuaian diri dengan orang lain. Sebagian orang memiliki ketahanan psikis yang berbeda-beda, kebiasaan yang berbeda inilah akan berpengaruh terhadap kesehatan mental seseorang.
Melihat topic pembahasan yang menyangkut pendidikan, maka disini penulis memlilih sebuah jurnal tentang hubungan kesiapan mental dengan motivasi belajar. Hal ini dimaksudkan selainbermanfaat bagi penulis sendiri, namun juga dapat bermanfaat bagi orang lain terutama bagi pembaca sekalian.

BAB II
RINGKASAN JURNAL
A.    Identitas Jurnal
Judul                                  : Hubungan Antara Kesiapan Mental Dengan Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Biologi
Penulis                             : Tri Sutasmi Nirwan, Muh. Rapi, dan Muchlisah
LembagaPenulis               : Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
LembagaPenerbit            : UIN Alauddin Makassar
B.     Ringkasan Jurnal
            1.    Pendahuluan
Biologi sebagai ilmu yang mempelajari mahluk hidup yang tema pokoknya adalah ciri-ciri dan klasifikasi mahluk dan ilmu yang menggunakan pendekatan sains, teknologi, masyarakat, dan lingkungan.Banyaknya masalah yang dihadapi seseorangmampu memicu gangguan mental yang menyebabkan seseorang tidak dapat berkomunikasi dengan baik kepada orang lain. Begitupun saat yang bersangkutan sedang menempuh proses belajar mengajar. Yang dapat membawa dampak negatif terutama terhadap pematangan karakter remaja dan tidak jarang memicu terjadinya gangguan mental. Munculnya masalah kurangnya motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran Biologi di SMA Negeri 1 Bajeng Barat Kabupaten Gowa disebabkan tenaga pendidik untuk mata pelajaran Biologi jarang masuk mengajar khususnya pada kelas X. Selain itu, kurangnya tenaga pendidik bidang studi Biologi di SMA tersebut.

             2.   Kajian Teori
Menurut Gulo kesiapan mental yaitu suatu titik kematangan psikis untuk menerima dan mempraktekkan tingkah laku tertentu. Manusia hidup tidak semuanya normal, tetapi ada juga yang terkena gangguan kepribadian. Gangguan kepribadian digolongkan menjadi tiga kelompok, yaitu: (1) Kelompok A (Odd/Eccentric Cluster) yang ditandai perilaku aneh dan eksentrik, terdiri dari gangguan kepribadian paranoid, schizoid, dan schizotypal, (2) Kelompok B (Dramatic/Erratic Cluster) yang mencakup gangguan kepribadian anti sosial, borderline, histrionik, dan narsistik. Orang-orang dalam kelompok ini memiliki kesulitan dalam membentuk dan membina hubungan, (3) Kelompok C (Anxious/Fearful Cluster) yang terdiri dari gangguan kepribadian avoidant, dependent, dan obsessive compulsive.(Fitriyah, 2004: 264-265).
Motivasi adalah dorongan atau usaha untuk mewujudkan perbuatan dalam bentuk aktivitas untuk mencapai kebutuhan atau tujuan tertentu. Prinsip-prinsip motivasi yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran, menurut Keller C disebut sebagai model ARCS yaitu (1).Attention (perhatian). (2) Relevance (relevansi). (3) Confidence (percayadiri). dan (4) Satisfaction (kepuasan). Untuk meningkatkan dan memelihara motivasi siswa, guru dapat menggunakan pemberian penguatan (reinforcement) berupa pujian, pemberian kesempatan, dan lain sebagainya (Rohani, 2004: 10). Ada beberapa strategi untuk menumbuhkan motivasi belajar peserta didik, yakni: (1) Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik. (2) Hadiah. (3) Saingan/kompetisi. (4) Pujian. (5) Hukuman. (6) Membangkitkan dorongan kepada peserta didik untuk belajar. (7) Membentuk kebiasaan belajar yang baik; (8) Membantu kesulitan belajar peserta didik baik secara individu maupun komunal (kelompok); (9) Menggunakan metode yang bervariasi; dan (10) Menggunakan media yang baik serta harus dengan tujuan pembelajaran (Rahim, 2012: 85-86). Ada tiga fungsi motivasi dalam belajar yaitu pertama, mendorong manusia untuk berbuat. Kedua, menentukan arah perbuatan. Ketiga, menyeleksi perbuatan, (Sardiman, 2003: 85).

3.    Metodologi Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Lokasi penelitian ini adalah SMA Negeri 1 Bajeng Barat yang beralamat di jalan Poros Limbung Galesong Desa Gentungang Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X, kelas XI IPA 1, kelas XI IPA 2, kelas XII IPA 1, dan kelas XII IPA 2 SMA Negeri 1 Bajeng Barat Kabupaten Gowa yang berjumlah 446 orang dengan menggunakan sampel 35% dari populasi  yaitu 156 orang. 

4. Pembahasan
Keputusan penelitian ini adalah terdapat Hubungan antara Kesiapan Mental dengan Motivasi Belajar pada mata pelajaran biologi peserta didik SMA Negeri 1 Bajeng Barat Kabupaten Gowa. Disebabkan karena adanya perhatian peserta didik yang didorong rasa ingin tahu, adanya hubungan materi pelajaran dengan kebutuhan dan kondisi peserta didik, serta mampu mengendalikan emosi dalam setiap situasi. Kemampuan mengelola emosi merupakan kemampuan seseorang untuk mengendalikan perasaannya sendiri sehingga tidak meledak dan akhirnya dapat mempengaruhi perilakunya secara wajar.
5.  Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: (1) Gambaran kesiapan mental peserta didik dalam mengikuti mata pelajaran Biologi SMA Negeri 1 Bajeng Barat Kabupaten Gowa berada pada kategori sedang sebanyak 109 orang dengan presentase 69,87%; (2) Gambaran motivasi belajar peserta didik berada pada kategori sedang sebanyak 108 orang dengan persentase sebanyak 69,23%; dan (3) Berdasarkan hasil analisis statistika inferensial kesiapan mental berhubungan signifikan dengan motivasi belajar peserta didik SMA Negeri 1 Bajeng Barat Kabupaten Gowa dengan nilai korelasi (R) sebesar 0,418.

            6.    Saran
Sistematika penulisan telah tersusun dengan baik dan jelas. Judul penelitian yang digunakan oleh penulis juga cukup jelas,  akurat dan mudah untuk dipahami. Diharapkan bagi penulis agar dapat memaksimalkan kembali penelitian yang telah dilakukan. Saya selaku pelaku critical jurnal review masih jauh dari kata sempurna. Maka penulis akan selalu menerima kritik dan saran yang membangun untuk menjadikan critical jurnal review ini menjadi lebih baik lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar